Berita Terkini

KPU Kota Tegal Bagikan Wawasan Kepemiluan dengan PoCI Pemilu

Tegal – Pada tanggal 18 April lalu KPU Kota Tegal telah meresmikan Rumah Pintar Pemilu yang diberi nama “PoCI Pemilu” atau Pojok Catatan dan Informasi Pemilu oleh Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Divisi Teknis, Ikhwanudin S.Ag. PoCI Pemilu adalah perwujudan dari program nasional Rumah Pintar Pemilu dari KPU RI sebagai salah satu bentuk fasilitasi Pendidikan Pemilih bagi masyarakat. Tujuan umum dibentuknya PoCI Pemilu ini adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu. Selain itu juga agar masyarakat memiliki sebuah pusat informasi kepemiluan. Dengan memanfaatkan seluruh ruangan yang ada di kantor KPU Kota Tegal, PoCI Pemilu memiliki beberapa ruang/area, yaitu ruang simulasi TPS, ruang diskusi, ruang audio visual, dan ruang display. Terdapat juga photobooth bagi pengunjung yang gemar ber-swafoto. Selain ruang-ruang tersebut, KPU Kota Tegal juga menyiapkan Pusat Pelayanan Informasi untuk melayani masyarakat yang ingin mendapatkan data dan informasi terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu di Kota Tegal. (wdy/teknis hupmas)

Kontestasi dalam harmoni

Tegal, (28/10) Umur mereka relatif masih muda kisaran 16 hingga 17 tahun, meski relatif muda mereka sudah terlibat kontestasi, kontestasi serius dalam sebuah adu pendapat, adu program dan adu integritas dini. Mereka adalah Muhammad Kamal Syueb, Ananda Yudha Prasetya, Dharmawan Sujoni Putra, Dhiya Salsabila Putri dan Muhammad Ouji Mufid. Anak muda ini sudah terlibat dalam demokrasi dengan semangat “Kontestasi dalam Harmoni” melalui Pemilihan Umum Ketua OSIS SMAN I Kota Tegal Periode Tahun 2016-2017, Jum’at (28/10) Untuk menjadi calon Ketua OSIS, anak-anak muda ini melalui proses seleksi yang ketat. Mereka adalah anak yang pintar di kelasnya dengan integritas dan kapabilitas yang tinggi. Seperti proses pemilihan, para calon ini melalui proses debat terbuka mengadu visi, misi dan program kerja. Mereka perang, tapi bukan adu fisik, mereka tanding ide, gagasan dan kecerdasan. Para pendukung calon pun memiliki militansi yang kuat, tapi mereka sadar demokrasi harus dikemas dalam harmoni. Mereka beda pilihan, beda dukungan, beda pendapat, tapi tetap sadar bahwa demokrasi dan harmoni diatas segalanya. Kesan demokrasi yang sejuk inilah yang ditangkap oleh Komisioner KPU Kota Tegal, Thomas Budiono dan Elvi Yuniarni, SH yang melakukan supervisi dan pendidikan pemilih ke tempat pemungutan suara itu, bahkan dua Kasubbag KPU, Widya Hastantri, S.Sos dan Rusli, SH ikut menatar dan mendokumentasikan pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS di SMAN I Kota Tegal dengan Kepala Sekolahnya, Muhammad Iqbal, M.Si.

Keberagaman itu indah

Tegal (30/9) Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal, melalui Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat melakukan pendampingan dan asistensi ke sekolah sekolah yang melaksanakan Pemilihan Ketua Osis (Pilketos). Pendampingan dan asistensi dilakukan agar pelaksanaan pilketos berjalan sesuai azas pemilihan, yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Asistensi dilaksanakan di dua sekolah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Tegal yang pada saat yang bersamaan sedang melaksanakan pilkestos. Di SMK I ada lima calon Ketua OSIS (semuanya wanita), sedang SMK 3 ada 4 kandidat calon (semuanya pria) yang ikut berkontestasi. Di hadapan para siswa, Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Tegal, Thomas Budiono mengingatkan bahwa pilketos yang dilaksanakan ini merupakan bentuk pelaksanakaan dan penerapan nilai nilai demokrasi.”Karena itu, pilketos ini harus tetap menganut azas luber dan jurdil, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil”,tegasnya. Terkait penyampaian visi misi dalam pilketos tersebut, Thomas Budiono mengingatkan bahwa isi kampanye para kandidat ketua OSIS adalah soal visi, misi dan program.”Yang ditawarkan oleh para calon adalah program kerja. Kita tidak bolah saling mengejek. Tidak bolah saling menghina satu dengan lainnya. Perbedaan adalah anugerah, sedang keberagaman adalah hal indah”, tambanya. Pendampingan dan asistensi ini dilanjutkan di lokasi pemungutan suara. Divisi Perencana dan Data KPU Kota Tegal, Arisandi Kurniawan didampingi Kasubag Teknis, Widiya Hastantri meninjau ke lokasi pemungutan suara. Meski tidak seratus persen sama dengan pemungutan suara yang dilakukan KPU, pilketos sudah memenuhi kebutuhan dan standar minimal untuk bisa melaksanakan pemilihan dengan baik. Misalnya, para kandidat sudah melaksanakan kampanye dengan memuat visi, misi dan program kerja yang ditempel di papan pengumuman dan dinding sekolah. Mereka juga berkampanye dan orasi langsung di hadapan pemilih untuk menyampaikan rencananya jika terpilih sebagai Ketua OSIS. “Saya tidak ada mengumbar janji, saya hanya akan menjadikan agar kita menjadi siswa yang lebih baik”, teriak salah seorang calon di hadapan pendukungnya. Sementara itu Kepala SMK 3, Drs Bejo MPd dan Kepala Sekolah SMK 1, Mas Rudianto, SPd menyambut gembira atas pendampingan yang dilakukan KPU.”Selain didampingi, kami mengucapkan terima kasih kepada KPU yang telah membantu pelaksanaan pilketos ini dengan menyediakan bilik suara dan kotak suara yang dibutuhkan”, kata kedua Kepala Sekolah ini. (Teknis/hupmas)

Pemilihan Partisipatif Tidak Hanya Milik KPU

Jakarta, kpu.go.id – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hadar Nafis Gumay dalam pertemuannya dengan peserta Indonesia-African Countries Dialogue on Accountable Governance yang berasal dari negara Tunisia, Nigeria, Ethiopia, Kenya, serta Mozambik mengatakan bahwa pemilihan yang diselenggarakan oleh KPU milik seluruhstakeholder pemilihan, untuk itu KPU berupaya membuat seluruh proses pemilihan menjadi separtisipatif mungkin, Rabu (28/9).   “Kami percaya bahwa pemilihan bukan saja milik kami (KPU). Memang ini tanggung jawab KPU untuk menyelenggarakannya karena mandat konstitusi, tapi pada saat yang sama kami memiliki prinsip untuk membuat pemilihan ini menjadi partisipatif. Kami berpikir bahwa kami harus membuat proses pemilihan harus separtisipatif mungkin, jadi kami bekerja sama dengan berbagai lembaga,” kata Hadar.   Hadar mencontohkan, pada penyelenggaraan pemilihan, KPU selalu mengundang lembaga pemantau untuk melakukan monitoring pelaksanaan pemilihan, baik yang dilakukan dari awal proses atau ditengah-tengah pelaksanaan pemilihan.   “Jadi kami membuka lebar kepada lembaga pemantau yang mau melihat proses pemilihan di Indonesia. Dari awal masa pemilihan atau diantara masa pemilihan,” terang Hadar.   KPU juga melibatkan CSO dan stakeholder lain dalam proses pengambilan kebijakan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan serta sebagai penyempurnaan aturan yang telah disusun oleh KPU dari isu strategis yang disampaikan oleh lembaga terkait ataupun CSO kepemiluan.   “Di Indonesia kami sangat terbuka kepada organisasi masyarakat sipil (CSO/Civil Society Organization), dan semua stakeholder KPU. Ketika membuat peraturan, kami membuat banyak pertemuan secara nasional atau di daerah yang kita sebut Focus Group Discussion(FGD) dimana masyarakat bisa berbagi ide-ide,” papar dia.   Hadar melanjutkan, penyampaian isu strategis terkait penyempurnaan peraturan KPU dapat disampaikan publik melalui acara resmi KPU ataupun pertemuan-pertemuan yang digagas oleh lembaga/CSO lain.   “Kami membuat draf peraturan, lalu kami sebarkan draf itu, jika publik mau memberi masukan bisa disampaikan kepada kami, baik melalui pertemuan yang kita gelar, atau yang dilakukan oleh organisasi lain,” tuturnya.   Selain pelibatan masyarakat pada proses pemilihan dan proses pengambilan kebijakan, cara KPU untuk membuat pemilihan menjadi partisipatif adalah melalui pemanfaatan fasilitas yang dimiliki KPU.   “Jadi pada prinsipnya kantor (KPU) ini terbuka, dan semua kantor KPU yang ada di Indonesia. Kami punya media center, dimana jika ada CSO atau grup media mau melakukan konferensi pers yang terkait dengan isu-isu pemilihan, mereka bisa menggunakan fasilitas itu,” lanjut Hadar. Diskusi antara KPU dengan peserta Indonesia-African Countries Dialogue on Accountable Governance tersebut merupakan salah satu kegiatan hasil inisiasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Addis Ababa, Ethiopia, yang digelar dari 22 September hingga 1 Oktober mendatang.   Beberapa topik yang dikaji dalam pertemuan tersebut antara lain mengenai akuntabilitas pemilihan umum, manajemen akuntabilitas keuangan, inovasi peningkatan akuntabilitas, serta pemberantasan korupsi di Indonesia.   Sebelum berkunjung ke KPU, sehari sebelumnya para peserta telah mengunjungi Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setelah diskusi dengan KPU hari ini, dijadwalkan para peserta akan berkunjung ke kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, pada Kamis 29 September besok. (rap/red. FOTO KPU/ris/Hupmas) Sumber : www.kpu.go.id

Khidmatnya peringatan HUT RI Ke-71 di KPU Kota Tegal

Hari Rabu (17/8) Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal mengadakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, di halaman kantor Jl. Sumbodro 20 Tegal. Upacara ini adalah yang kedua kali diadakan oleh KPU Kota Tegal setelah yang pertama adalah peringatan HUT RI yang ke-70 tahun lalu. Upacara dipimpin oleh Ketua KPU Kota Tegal, Agus Wijanarko, SH selaku Inspektur Upacara, dengan petugas upacara terdiri dari staf sekretariat dibantu beberapa mahasiswa dari STMIK Harapan Bersama yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di KPU Kota Tegal. Dalam amanatnya, Inspektur Upacara berpesan agar kita selalu menjaga semangat perjuangan para pendiri bangsa yang telah bersusah payah untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Dia menambahkan, “Saat ini, kita tidak harus bercucuran keringat, darah, dan air mata seperti para pahlawan yang telah mendahului kita, namun kita harus menggantinya dengan pikiran dan tenaga kita untuk kemajuan bangsa”. Para pegawai KPU Kota Tegal diharap membawa semangat perjuangan tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pelaksana demokrasi dan mengawal agar demokrasi Indonesia semakin baik. Upacara berjalan lancar dan khidmat. Para peserta upacara mengikuti dengan seksama. Bahkan salah satu staf Sub Bagian Umum bernama Noorhany mengaku terharu dan berlinang air mata saat dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan Penghormatan kepada Sang Merah Putih. Di akhir upacara diberikan penghargaan bagi pegawai berprestasi di lingkungan Sekretariat KPU Kota Tegal. Seperti tahun lalu, kali ini juga ada 2 (dua) orang yang diberikan penghargaan, mereka adalah Widi Purnomo, staf Sub Bagian Hukum dan  Agus Sudarmono, staf Sub Bagian Teknis dan Hupmas. Semoga penghargaan ini bisa lebih meningkatkan kinerja mereka berdua dan staf yang lain dan saling berlomba melakukan yang terbaik. Dalam kesempatan itu juga dilakukan pemberian hadiah bagi para pemenang perlombaan yang diadakan untuk memeriahkan HUT RI tahun ini, seperti lomba makan kerupuk, lomba menggiring bola dengan terong, lomba tangkap ikan, lomba pecah air, lomba estafet tepung, dan lomba tenis meja. Dengan adanya lomba-lomba tersebut, selain membuat peringatan HUT RI semakin meriah, juga semakin mempererat rasa kebersamaan dalam keluarga KPU Kota Tegal. (teknis)

MTs Model Ihsaniyah Kota Tegal Pilih Ketua OSIS “PARA SISWA DIHARAP MENJADI DUTA DEMOKRASI”

Tegal, Sekolah Madrasah Tsanawiyah Model Ihsaniyah Kota Tegal, Senin (8/8) melaksanakan kegiatan pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) periode tahun 2016 – 2017. Proses kegiatan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) itu diselenggarakan dan dilaksanakan sedemikian rupa, sama persis seperti pelaksanaan pemilihan umum. Baik dari sisi penataan Tempat Pemungutan Suara (TPS), denah TPS, ruang tunggu pemilih, letak para petugas, penempatan bilik suara, kotak suara, pencelupan tinta dan jalan keluar pemilih yang sudah melakasanakan hak kedaulatan siswanya. Bahkan sebelum pemilihan ada empat calon yang maju sebagai kandidat calon Ketua OSIS. Mereka itu adalah Zulfa Aliyya Ramadhan, M Sepudin Marzuki, Yulia Dwi Saputri dan Moh Sholahudin Lutfi. Sebelum dilakukan proses pemungutan suara, ke empat calon ini melaksanakan kampanye di hadapan pemilih dengan menyampaikan visi dan misinya sebagai calon Ketua OSIS. Dalam kesempatan itu Komisioner KPU Kota Tegal Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Thomas Budiono didampingi Kasubag Teknis dan Hupmas, Widiya Hastantri, S.Sos dan Agus Sudarmono, menegaskan bahwa proses pembelajaran melalui model melaksanakan pilketos itu merupakan metode pembelajaran yang sangat baik. Artinya, siswa bukan hanya melihat, mendengar dan mencatat materi pelajaran tentang tata cara atau proses pemungutan suara. Dengan terlibat langsung, baik sebagai petugas TPS, saksi, calon dan pemilih – maka siswa akan mengetahui secara langsung. Dengan demikian pemahaman dan ingatan siswa akan materi pelajaran PPKn soal demokrasi, khusus proses pemungutan suara, bisa dipahami secara maksimal. Kepada seluruh siswa, Thomas Budiono menjelaskan soal prosedur dan tata cara pemungutan suara. Dimulai dari pendaftaran pemilihan, masuk ke ruang tunggu, mendapatkan kertas suarat suara, measuk ke bilik pencoblosan, memasukkan kertas suara ke kotak suara, pencelupan tinta dan alur jalan keluar hingga proses perhitungan suara. “Kami minta kepada seluruh siswa siswi MTs Model Ihsaniyah Kota Tegal mampu menjadi Duta Demokrasi bagi lingkungannya. Adik adik bisa menjelaskan kepada kakak dan saudara dan orang tuanya soal larangan politik uang, kampanye negatif dan keharusan memilih pemimpin yang baik dan persaingan antara pemilih secara sehat serta tidak saling menghujat”, tandas Thomas Budiono. Tradisi pilketos yang dilaksanakan oleh siswa siswi MTs Model Ihsaniayah Kota Tegal ini bisa dikembangkan dan disebarluaskan sebagai model pendidikan dan pembelajaran Learning by Doing. Dengan demikian ingatan siswa akan  lebih kuat dan setia memahami materi pelajaran.  (teknis&hupmas)

Populer

Belum ada data.